film poster from www.imdb.com |
Awal ketika memutar Film ini sist gan, kita pasti paham kalau
film ini menceritakan flashback
sebuah diary milik Benjamin Button yang dibacakan oleh seorang perempuan dan didengarkan dengan
seksama oleh seorang wanita renta yang sedang sekarat.
Di New Orleans pada tahun ketika perang dunia pertama berakhir, lahirlah anak dari Thomas Button, seorang pengusaha kancing baju yang kaya raya, namun sayangnya sang istri meninggal saat melahirkan dan sempat menitipkan anaknya kepada sang suami. Kelahiran sang bayi memang tidak normal karena saat lahir tubuhnya menunjukkan fisik seperti orang tua yang sedang sekarat, tuli, keriput, matanya hampir buta karena katarak, tangan-kakinya kaku dan radang sendi. Menurut saya sist gan mungkin karena perpaduan antara shock istrinya meninggal dan mendapati sang anak yang terlihat cacat dan buruk rupa, si bapak akhirnya membuang bayi yang baru lahir tadi, duh sedih ya.
Thomas Button meletakkan bayi tadi di sebuah rumah yang ternyata
adalah sebuah panti jompo. Quennie, seorang perempuan berkulit hitam yang
ternyata pengurus panti jompo dengan senang hati menampung bayi itu dengan
penuh kasih sayang meskipun si bayi tidak terlihat normal. Quennie memberi nama
si bayi Benjamin, dia percaya si bayi tetaplah sebuah anugrah dari Tuhan dan bayi itu
adalah sebuah keajaiban meskipun bukan semacam keajaiban yang diharapkan
dilihat orang pada umumnya. Benjamin mengira dirinya sama seperti lainnya yang berada
di panti jompo, namun Benjamin menyadari dari hari kehari tubuhnya bertambah
muda seperti tumbuhnya rambut halus, dari yang sebelumnya tidak bisa berjalan dan hanya
mengandalkan kursi roda menjadi bisa berjalan meskipun menggunakan
tongkat. Ternyata tidak hanya Benjamin
yang menyadari hal itu, Daisy, cucu seorang teman di panti jompo juga menyadari
jika Benjamin tidak sama dengan yang lain. Benjamin dan Daisy akhirnya berteman
karena mereka menyadari punya pola pikir anak-anak yang sama. Jadi gini sist
gan meskipun Benjamin punya fisik yang tua, psikis dan tingkah laku dia
sebenarnya normal seperti anak pada umumnya. Benjamin juga cemburu ketika tahu
Quennie yang sudah dianggap seperti ibu kandungnya akan mempunyai anak.
Makin hari fisiknya makin kuat meskipun usianya bertambah,
Benjamin mengalami proses pembalikan fisik, dia tumbuh menjadi semakin muda. Hal tersebut yang mendorong
Benjamin untuk merantau menjadi pekerja tugboat yang dipimpin Kapten
Mike dan
berkeliling dunia pada usia 17 tahun. Nah ditengah perjalanan tadi
Benjamin mengalami berbagai pengalaman bahkan juga menemukan cinta pertamanya.
Ketika kembali dari perantauan ke panti jompo, Benjamin
bertemu kembali dengan Daisy yang tumbuh menjadi seorang gadis dewasa dan
berprofesi sebagai penari balet seperti yang saling ia sampaikan lewat kartu pos, mereka bertemu ketika
umur dan fisik mereka hampir sama. Benjamin juga sudah mengetahui kalau nama
belakangnya adalah Button, Thomas Button yang mungkin merasa bersalah menceritakan
kejadian yang sebenarnya kepada
Benjamin, bagaimana asal-usul keluarga mereka, mengajak Benjamin ke pabrik
pembuatan kancing miliknya, menceritakan bagaimana Thomas jatuh cinta dan
menikah dengan ibu Benjamin serta menceritakan bahwa ibunya meninggal ketika
melahirkan Benjamin, Thomas sebenarnya pernah sengaja menemuinya sewaktu Benjamin masih
kecil bahkan Thomas Button mentraktir Benjamin minum dan menjadi pengalaman
pertama Benjamin minum minuman keras.
Nampolnya film ini baru saya temui pas di sekitar 30 menit terakhir,
disini konflik Benjamin tidak hanya ketika dia dengan fisik yang semakin muda
dia menyaksikan orang-orang yang dicintainya (seperti Quennie) meninggal. Namun
konflik terjadi karena hubungan seseorang yang mengalami proses pembalikan
fisik dengan seseorang yang normal. Benjamin yang mengetahui Daisy tengah
mengandung anaknya merasa dia tidak akan pernah bisa menjadi ayah yang baik
bagi anaknya. Benjamin memutuskan meninggalkan Daisy dan anaknya dengan
memberikan beberapa warisan. Benjamin akhirnya meninggal dengan keadaan seperti
bayi di gendongan Daisy yang sudah mulai keriput. Daisy ternyata adalah wanita tua
yang sekarat di awal film, diary yang dibaca adalah diary milik Benjamin Button
dan wanita yang membacakan cerita tadi sebenarnya adalah Caroline, anak Benjamin dan Daisy.
Scene favorit saya ketika
Benjamin menceritakan bahwa semua orang di dunia ini punya peran masing-masing,
ada yang terlahir menjadi
seorang ibu (gambar Quennie nongol), terlahir sebagai seorang pembuat kancing
(gambar Thomas Button mencuat), ada yang menjadi penari (gambar Daisy muncul) dan scene favorit satu lagi ketika Benjamin bercerita flashback tentang kecelakaan yang
dialami Daisy. Karakter favorit? Quennie!!! she
is walking angel J. Banyak juga yang
menghubung-hubungkan film dengan penyakit progeria yaitu penyakit kelainan
genetik sejak lahir yang menyebabkan penderitanya mempunyai fisik atau tepatnya
jaringan kulit dan rambut yang terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Salah
satu penderita penyakit ini adalah seorang gadis kecil bernama Adalia Rose
(search sendiri ya). Bahkan ada lo yang mengatakan bahwa film The Curious Case of
Benjamin Button ini based in true story
dari penyakit progeria tersebut, kalau menurut saya film ini tetap film fiksi
yang mungkin terinspirasi dari penyakit progeria tersebut.
Mungkin posting sinopsis film nanti film-film favorit saya
dulu ya, karena memang sudah hapal karena sudah ditonton berkali-kali, kalau
film favorit kelar di review baru deh saya review film ngehits. Oya, film-film
favorit ini menurut preferensi pribadi ya, bukan dari sisi kualitas, rating dan
sebagainya. Saya juga bukan komentator film jadi saya akan lebih sering
menceritakan tentang detil film, eh tapi kalau ada yang kelewat janggal dan
mencolok mata pasti akan saya komentari juga hahaha. Boleh share juga film favorit kalian, siapa tau selera kita sama :P
Komentar ttg film "The book of eli" dong. Trims.
BalasHapus