Saya termasuk salah satu orang yang pengen bisa jago masak
tapi masih karbitan, newbie di dunia
masak memasak, masih trainee dan belum layak debut. Bagi saya yang merupakan newbie di dapur, dapur layaknya medan
perang yang bisa menimbulkan luka-luka bahkan kematian. Bayangkan ketika di
dapur resiko tergores pisau, terkena letupan minyak, menyenggol panci panas
adalah secuil kejadian yang mungkin kita alami. Baiklah posting kali ini
mungkin agak sedikit lebay, skeptis, absurd dan tidak penting karena memang
ketika memposting ini kondisi kejiwaan saya agak sedikit gesrek. Berikut ini
adalah peralatan tempur dapur yang paling berbahaya di daftar saya.
- Wajan (penggorengan) dan minyak goreng
Seperti kita ketahui ketika wajan
(penggorengan) berduet dengan minyak goreng dengan panas maksimal ditambah
dengan bahan makanan yang banyak mengandung air akan menghasilkan letupan (percikan)
minyak. Bahan makanan apapun yang memiliki kadar air akan menimbulkan percikan
pada minyak.
 |
Dalam suhu yang sama, apabila air dicampurkan dengan minyak maka
minyak akan mengambang. Namun, bila minyak berada pada suhu tinggi, maka ia
akan membuat air menguap sehingga menimbulkan letupan-letupan kecil. Minyak
yang meletup tadi bisa saja terkena anggota tubuh kita, yang paling sering
adalah tangan, namun beberapa waktu lalu saya sempat terkena percikan minyak
panas di wajah ketika menggoreng ikan dan menimbulkan bekas luka kecil seukuran
bekas jerawat tetapi tetap menimbulkan trauma, alhasil saya memakai helm ketika
menggoreng bahan makanan yang, butuh waktu sekitar satu bulan untuk melepaskan
trauma hiks. Berikut adalah tips mengurangi letupan
pada penggorengan yang beberapa dikutip dari vemale.com:
- Melapisi wajan dengan menggunakan daun pisang
saat menggoreng ikan,
- Meneteskan perasan jeruk nipis pada minyak
sebelum digunakan untuk menggoreng,
- Jaga suhunya minyak agar
tidak terlalu panas. Menggoreng akan lebih aman jika Anda memiliki minyak
goreng yang memiliki titik didih tinggi seperti vegetable oil. Apabila terlalu
panas, jangan kaget bila api bisa menyambar dan memenuhi wajan. Trik pertama
adalah memanaskan dengan api besar, kemudian stabilkan panasnya dengan memindah
ke api kecil atau sedang.
2. Parutan kelapa manual
 |
| ngunutproduction.blogspot.com |
Utensil yang kedua ini juga berbahaya,
hati-hati ya pakainya, yak parutan kelapa. Apabila anda meleng, melamun atau
tiba-tiba tangan anda kehilangan presisi maka secepat kilat jari-jari akan
tergores oleh baja-baja kecil berujung runcing nan super tajam. Alternatif alat
ini adalah blender atau selepan (bahasa indonesianya apa ya), tapi menurut
ibu-ibu kita kedua alat tersebut kurang bisa menghasilkan parutan kelapa
seperti yang mereka inginkan.
3. Parutan keripik
Peralatan dapur ini masih termasuk di dunia
parut memarut. Aturannya sama tetap fokus, jangan meleng dan jaga tangan anda
agar tetap presisi. Jika senjata utama parutan kelapa adalah besi-besi kecil
yang mencuat, parutan keripik ini senjata utamanya adalah pisau. Akibatnya
lebih fatal, jari bisa tersayat oleh mata pisau parut ini, hiiii ngeri kan.
4. Pisau daging
Pisau berukuran jumbo dengan bentuknya yang
nyaris kotak ini juga mengerikan menurut saya, jika aktivitas memotong daging
bisa dilakukan dengan pisau yang lebih kecil mengapa kita perlu pisau segede
ini. Pegang aja gue ogah haha
Ada yang dibenci adapula yang dicintai kan ya, ga ada yang
dicintai? Pasti ada kok............
Berikut ini adalah peralatan masak yang paling saya
sukai ya meskipun saya jarang-jarang juga pakainya.
1.Ulekan (uleg-uleg)
Saya sangat suka dengan alat masak satu ini, gumpalan cabai, tomat,
bawang putih dan lainnya bisa berubah menjadi pasta pedas yang gahar, sluuuurp.
Alat dapur terbuat dari batu atau kayu yang membutuhkan tenaga untuk
penggunaaanya. Ada gantinya sih, blender, tapi ya gimana kurang nendang aja
sambelnya kalo di blender. Udah gitu suara blender berisik banget duh.
2. Panci presto
Suka banget sama alat masak modern satu ini, alat ini termasuk ajaib
menurut saya haha. Kenapa saya suka? Panci ini bertekanan tinggi sehingga kita
bisa super cepat kalau mau masak apapun, masak ikan atau ayam pun duri dan
tulangnya bisa jadi empuk coy, ajaib kan ya. Mengutip dari http://info-kesehatan.net memasak makanan
dengan panci presto (pressure cooker) banyak sekali manfaatnya. Panci
istimewa ini merupakan alat masak yang mampu menghasilkan makanan yang sehat
karena kandungan nutrisi makanan maupun rasanya tetap terjaga. Manfaat dan
kegunaan panci presto bisa dirasakan baik oleh pemasak pemula ataupun oleh ahli
masak yang sudah bertahun-tahun. Apa saja manfaat panci hebat ini ? Nah,
berikut adalah manfaat jika kita memasak dengan panci presto menurut http://info-kesehatan.net
- Makanan
yang dihasilkan lebih sehat karena proses memasak yang lebih singkat
sehingga kandungan gizi maupun rasa
tetap terjaga. Banyak penelitian menunjukkan bahwa semakin lama kita
memasak dan semakin encer makanan maka semakin banyak pula nilai gizi dan
nutrisi yang hilang. Suhu bertekanan tinggi yang ada dalam panci bahkan mampu
melunakkan duri ikan dan tulang ayam.
- Lebih
efisien. Panci presto mampu memasak makanan 70 % lebih cepat dari pada
memasak makanan dengan cara konvensional. Dengan demikian energi yang dipakai
juga lebih efisien, dan lebih hemat. Panci yang banyak dipakai untuk mempresto
ikan atau ayam ini tidak menimbulkan limbah minyak, bau maupun cipratan lain
seperti jika memakai wajan penggorengan.
- Lebih
aman. Boleh dikatakan panci presto modern 100 % aman. Desain panci saat
ini banyak memakai sampai enam katup dan ventilasi system keselamatan untuk
mencegah kecelakaan. Mekanisme gasket dan pelepasan tekanan memungkinkan
tekanan berlebih disalurkan. Sebuah panci presto stainless steel yang bagus
adalah aman dan hanya membutuhkan sedikit perawatan.
- Serbaguna.
Alat ini bisa difungsikan sebagai oven sampai steamer, sebagai panci
ataupun loyang, panci presto ini sangatlah serbaguna. Karena sifatnya yang
serbaguna maka kita bisa menghemat ruang di dapur.
Punya alat masak andalan atau alat masak kesayangan? Share yuk di kolom komentar :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar