Jumat, 23 Oktober 2015

Review Film REAL STEEL (2011)

 We fight smart, be patient and pray. Seriously pray!
www.imdb.com
 Sebenarnya dulu saya sempat “tidak percaya” bakalan suka sama film ini, dari judulnya aja Real Steel yang saya artikan menjadi Baja Beneran atau Baja asli padahal arti sebenarnya adalah ROBOT SEJATI. Ketika tahu film ini mengisahkan tentang robot boxing, jadilah film ini ada di list terakhir film yang akan saya lihat. Udah film robot, main tinju lagi, duuuh jujur saya tidak suka olahraga tinju, sama sekali tidak suka. Film ini saya imajinasikan sama film robot boxing yang berantem-berantem, aneh, kaku, a lot of action scene dan sebagainya. Tapi saya salah besar, kesimpulannya Real Steel is a cool movie with a heartwarming story. Sepanjang film, kita akan dibawa untuk mengikuti sebuah kisah antara ayah dan anaknya yang penuh dengan adegan emosional. Real Steel jadi salah satu film kesukaan saya sepanjang masa, Transformer dengan pertarungan yang “wah” jadi terkesan kurang humanis (mohon maaf ya penggemar Transformer).
Charlie dan Ambush

Charlie Kenton adalah seorang mantan petinju yang mempunyai sebuah robot petarung bernama Ambush, Charlie ini punya banyak hutang karena sering kalah taruhan. Berharap bisa mendapatkan kemenangan, Charlie menandingkan robotnya dengan seekor banteng bernama Black Thunder yang 2000 pon beratnya. Awalnya Ambush terlihat akan memenangkan pertandingan, namun akhirnya karena kecerobohan Charlie Ambush kalah dari banteng tersebut, bukan hanya kalah, badan Ambush benar-benar hancur karena banteng tersebut. Setting waktu film ini ada di tahun 2020 tapi pakaian, tempat dan kendaraan yang ditampilkan tidak jauh berbeda dengan saat ini tapi untung keraguan saya tentang setting waktunya dijawab dengan kehadiran telepon genggam Charlie yang berlayar transparan dan hadirnya Ambush yang notabene sebagai robot boxing.

Tak lama setelah itu, Charlie dipanggil ke pengadilan untuk mengurusi masalah hak asuh anaknya,  Max Kenton. Charlie sebenarnya memiliki anak yang hidup bersama ibunya (mantan pacar Charlie), umur anaknya pun Charlie tak ingat, namun karena ibu Max meninggal, hak asuh Max berpindah tangan ke Charlie. Max mempunyai seorang bibi bernama Debra, Debra sangat menginginkan hak asuh Max. Debra memilliki suami bernama Marvin yang kaya raya dan mau menuruti apa saja asal Debra bahagia. Melihat ada peluang untuk mendapatkan uang, Charlie sepakat untuk menukarkan hak asuh Max kepada Debra dengan ganti sejumlah uang, kesepakatan itu hanya diketahui oleh Charlie dan Marvin. Kebetulan pada musim panas, sebelum penyerahan hak asuh, Debra dan Marvin akan pergi ke Italia, namun Marvin menginginkan agar Max tidak turut serta ke Italia, akhirnya dengan kesepakatan dan tentu saja tambahan uang untuk Charlie, Max sementara waktu dititipkan ke Charlie. What? Iya Charlie jahat banget, egois, anaknya dituker sama uang.
Noisy Boy
Dari sejumlah uang itu Charlie bisa mempertahankan sasana yang ia tinggali bersama sahabatnya, Bailey dan membeli sebuah robot bernama Noisy Boy buatan seorang master robot boxing yaitu Tak Mashido. Noisy Boy adalah robot mantan petarung di WRB Champion (World Robot Boxing, kompetisi robot resmi tingkat dunia) yang terkenal dan pernah menjadi primadona pada jamannya. Karena senang pada video games robot boxing Max mulai tertarik pada robot boxing yang sesungguhnya dan mengikuti kemana saja Charlie bertanding, meskipun pada awalnya tidak diperbolehkan. Sayangnya Noisy Boy tak bertahan lama karena lagi-lagi disebabkan oleh kecerobohan Charlie. Akhirnya terpaksa Charlie dan Max mengais rongsokan robot-robot di metal valley dan berharap bisa memperbaiki Noisy Boy. Saat mencari part robot rongsokan ini Charlie bercerita kepada Max mengapa ia pensiun menjadi seorang petinju. Di tahun 2020, olahraga tinju yang dilakukan manusia sudah tidak ada lagi, sang petinju digantikan oleh robot karena para penikmat tinju menginginkan pertunjukan yang lebih brutal dan all out, tentu saja hal itu hanya bisa dilakukan melalui sebuah robot.

Namun saat mencari part rongsokan Max tergelincir ke jurang, beruntung pakaiannya terkait (atau ditangkap) di sebuah tangan robot. Robot tersebut adalah robot dari generasi kedua, masih utuh dan dapat berfungsi dengan baik karena diperbaiki oleh Bailey menggunakan part robot yang hancur milik Charlie, Max menamai robotnya dengan sebutan Atom. Sebelumnya Max bertanya pada Bailey bagaimana sosok ayahnya sebagai seorang petinju, Di mata Bailey Charlie yang merupakan didikan ayahnya adalah seorang petinju yang istimewa, dia lincah, tangguh, tidak mudah menyerah dan tidak takut. Gerakannya di ring tinju bagaikan kuas yang menari-nari diatas kanvas, namun karena suatu pertandingan di tahun 2007 yang meng-KO-an Charlie, lambat laun Charlie berubah menjadi orang yang kehilangan tujuan dan kehilangan kepercayaan diri sebagai seorang petinju.
This is Atom

Sebenarnya Atom bukanlah robot untuk di pertarungkan, melainkan robot untuk latihan. Atom  memiliki kemampuan peniru, dia akan menirukan gerakan yang bisa dilihatnya. Atom bisa menirukan gerakan yang diperagakan oleh manusia, bahkan Atom juga bisa mengikuti Max menari.  Max dan Atom memulai debut bertarung amatirnya melalui kompetisi tidak resmi di sebuah tempat bekas kebun binatang, tentunya tetap didampingi Charlie. Pertarungan demi pertarungan melalui kompetisi tidak resmi berhasil dimenangkan oleh Atom karena ketahanan fisiknya yang luar biasa sebagai robot yang digunakan untuk latihan. Dan selama itu, Charlie mulai merubah sikap acuh tak acuhnya sebagai seorang ayah dan mencoba memperbaiki hubungan dengan Max. Max menggabungkan sensor suara milik Noisy Boy dan remote putar milik Ambush dan dipasangkan pada Atom.
here we go...WRB
 Singkat cerita Atom diundang ke kompetisi resmi robot tingkat dunia, World Robot Boxing Champions (WRB). Pertandingan perdana Atom di WRB adalah melawan Twin Cities, robot berkepala dua yang mempunyai kelebihan dengan dua kepala yang dapat memantau setiap pergerakan lawannya. 
Twin Cities
Awalnya baik Atom ataupun Charlie sempat kewalahan namun akhirnya Charlie menemukan titik lemah Twin Cities, dengan mengetahui titik lemahnya, Atom memenangi pertarungan tersebut. Setelah menang melawan Twin Cities, Max langsung melayangkankan tantangannya  pada juara WRB yaitu Zeus, Zeus adalah robot buatan Tak Mashido (master pembuat robot boxing) yang tidak terkalahkan. Sebelumnya Farra Lemkova, pemilik Zeus ingin membeli Atom sebagai robot latihan Zeus tapi Max langsung menolak, dan pada akhirnya Atom akan melawan Zeus.
I challenge Zeus to a fight!!!

Atom dan Max mempunyai ciri khas khusus ketika sebelum bertarung, Max akan berjoget yang juga akan ditirukan oleh Atom, mereka terlihat seperti menari bersama ketika di atas panggung dan hal itu sangat menghibur penonton. Ketika tiba saatnya melawan Zeus, Atom menerima serangan terus menerus, Atom dan Charlie terlihat kewalahan, Atom berunglangkali tumbang, terlihat penyok disana sini bahkan sensor suara Atom mengalami kerusakan.
babak belur dihujani pukulan Zeus
Akhirnya satu-satunya cara agar dapat melanjutkan pertandingan Charlie memanfaatkan kemampuan peniru Atom, Charlie ikut bertanding diluar ring tinju (agar gerakannya dapat ditirukan oleh Atom). Tetapi meskipun dihujani pukulan bertubi-tubi dari Zeus Atom selalu bisa bangkit lagi, karena fisik Atom yang kuat sebagai robot latihan. Atom terus-terusan dihujani pukulan Zeus, Atom yang meniru gerakan Charlie hanya melakukan gerakan pertahanan, pukulan Zeus datang bertubi-tubi tanpa perlawanan dari Atom. Ternyata hal itu hanya strategi Charlie yang menunggu sampai Zeus kehabisan tenaga dan memukul balik, Zeus yang kehabisan tenaga malah balik dihujani pukulan oleh Atom. Tak Mashido yang semula hanya diam, ikut gemas dan mengendalikan robot buatannya (Zeus pada awalnya digerakkan oleh operator, namun melihat Zeus hampir kalah, Tak Mahsido terpaksa turun tangan).
Atom menirukan gerakan Charlie

Singkat cerita di akhir pertandingan Atom terus menerus menghujani Zeus dengan pukulan, meski begitu Zeus menang dalam perhitungan angka, selisih angkanya sangat kecil. Zeus menang karena diselamatkan oleh bunyi bel, jika pertandingan tetap dilanjutkan bisa jadi justru Atomlah yang memenangkan pertandingan dan memperoleh gelar juara dunia robot boxing, Zeus tetap juara dunia tetapi Atomlah yang menjadi juara di hati masyarakat.
People's champion? sounds good to me....
Teringat perkataan bapak ketika hangat-hangatnya pertandingan antara Floyd Mayweather dengan Manny Pacquiao beberapa waktu lalu, kata bapak Floyd Mayeatherlah menang angka tetapi juara sebenarnya di hati masyarakat adalah Manny Pacquiao, barulah saya paham perkataan beliau, mungkin pertandingannya sebelas duabelas sama pertandingan Zeus vs Atom hahaha entahlah saya bukan penggemar tinju.


Best Scene

  • Pertandingan final WRB Atom vs Zeus di akhir film merupakan adegan action yang menjadi favorit saya. Perjuangan robot rongsokan yang disokong oleh Max dan Charlie dari luar ring sangat menegangkan dan membuat saya ikut larut dalam pertarungan baku hantam robot tersebut. Saya bahkan ikut berdoa dan tegang ketika Atom dalam keadaan terdesak serta ikut bersorak girang ketika Atom berhasil bangkit lalu menghajar balik musuhnya. Charlie juga dengan luar biasa mampu menjadi peraga untuk Atom, dengan cerdiknya mampu mengetahui kekuatan fisik Atom yang luar biasa sebagai robot latihan dan bisa membaca titik kelemahan Zeus. Momen ketika Tak Mashido marah dan memukul monitor hingga pecah menjadi pelengkap kemenangan Atom yang sebenarnya.
  • Momen setelah Atom menang melawan Twin Cities, yaitu ketika Max menantang Zeus karena Max beranggapan bahwa Farra Lemkova ingin mengendalikan pertandingan dengan membeli Atom. Karakter Farra Lemkova, pemilik Zeus yang sombong dan karakter Tak Mashido yang dingin turut membuat saya gemas sendiri.
  • Scene ketika Charlie menyerahkan Max kepada Debra dan Marvin, di scene itu Max dengan wajah memelasnya ingin tetap bersama Charlie, Max ingin terus bersama Charlie dengan berbagai momen yang mereka lewatkan, pertandingan-pertandingan bahkan pukulan yang harus mereka alami. Namun Charlie harus merelakan Max dan Debra karena tidak ingin Max mengalami bahaya jika bersamanya. Di scene ini pula Charlie menolak uang yang diberikan Marvin yang menandakan sifat egoisnya sudah mulai hilang. Max yang akan pergi bersama Debra dan Marvin juga mengatakan bahwa Charlie harus bertanding demi dirinya. Sediiiih hiks....
  • Momen ketika Charlie menjemput Max di rumah Debra dan meminta maaf atas sikapnya selama ini. Charlie ingin mengajak Max ke pertandingan Atom melawan Zeus, ini menjadi titik tolak dari sikap buruk Charlie selama ini. Momen ini menandakan Charlie bukan lagi sosok yang pengecut dan egois, dia telah berubah menjadi sosok ayah yang lebih bertanggung jawab.


Karakter favorit?

Max Kenton
Max Kenton, kehadirannya di film ini membuat cerita terkesan hidup dan ceria. Sikap keras kepala yang diperoleh dari ayahnya namun keyakinan dan tekad yang bulat berhasil mengantarkan Atom si robot rongsokan menjadi sosok robot sejati (Real Steel). Max pula yang mampu mengembalikan kepercayaan diri Charlie sebagai seorang petinju.

 

Saya berani menjamin film berdurasi sekitar dua jam ini tidak akan terasa hambar ditonton tiap detiknya, saya begitu larut dalam tiap adegan yang ditampilkan. Menurut saya cerita film ini mampu mengemas ikatan emosional yang terjalin antara Charlie dan Max, serta antara Max dan Atom secara apik, hubungan personal yang mereka bangun terasa begitu nyata dan mengharukan. Perangai buruk Charlie di awal film yang membuat saya jengkel karena tingkahnya yang terkesan egois, pengecut dan ceroboh justru di akhir film banyak menuai simpati dari saya karena perlahan berubah menjadi sosok ayah yang sebenarnya dan lebih bertanggung jawab seiring kehadiran Max dalam hidupnya. Satu yang masih saya perdebatkan dan membuat saya bertanya-tanya, Atom itu punya perasaan? Sampai saat ini pendapat saya adalah IYA, mungkin penciptanya menyematkan emosional intelellegent (mungkin lo ya) hahaha kenapa? Karena ketika Max terjatuh ketika mencari part rongsokan dia seperti ditangkap oleh tangan Atom (bukan tersangkut), hanya robot dengan kecerdasan atau kemampuan khusus yang mampu menggerakkan tubuhnya sesuai keinginannya, juga scene ketika Max berbicara dengan Atom yang seperti mengisyaratkan kalau Atom mengerti apa yang dia katakan (meskipun pendapat ini didebat oleh teman saya yang mengatakan kalau hal tersebut hanyalah halusinasi Max yang beranggapan bahwa Atom itu hidup dan punya perasaan, seperti teman khayalan). Bagaimana pula Atom bisa menirukan gerakan orang tertentu saja (Max dan Charlie), menggunakan sensor suara? Sejak awal ditemukan dia sudah menirukan Max, Atom itu hidup. Walaupun konflik yang ada terkesan predictable tetapi jalan cerita ke arah sana yang penuh emosi antara Charlie-Max dan Max-Atom sangat menarik dan mampu mengaduk-aduk emosi. Banyak yang bilang film ini akan dibuat sekuelnya tapi sampai sekarang belum ada kabar resmi. Sekali lagi film ini adalah film drama yang dibalut action dengan jalan cerita yang jempolan.

1 komentar: