Jumat, 06 Maret 2015

Wisata Syariah di Indonesia

sumber: http://gayahidup.republika.co.id/
Post kali ini sebenarnya timbul karena saya sedikit bingung membedakan antara wisata syariah dan wisata religi. Tetapi lebih jauh, menurut saya wisata syariah menawarkan konsep dan cakupan lebih luas apabila dibandingkan wisata religi. Jika wisata  religi lebih fokus pada objek destinasi wisatanya bersifat religius seperti tempat ibadah, makam-makam sunan, napak tilas sejarah para pejuang agama, dan sebagainya, wisata syariah menawarkan konsep yang lebih luas yaitu lebih pada aspek akomodasi dan cara pelayanan syariah seperti misalnya kolam renang laki-laki dan perempuan terpisah, penginapan tidak menerima yang bukan muhrimnya, tidak meninggalkan ibadah wajib seperti shalat dan layanan lain yang mengacu pada standar-standar syariah. Sehingga, wisata syariah tidak terbatas pada objek destinasi wisata, semua lokasi wisata dapat yang cocok dijadikan komoditi wisata bisa dijadikan objek wisata tetapi tetap berpegang pada layanan syariah. Produk dan jasa wisata, serta tujuan wisata dalam pariwisata syariah adalah sama seperti wisata umumnya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan etika syariah. Contohnya adalah menyediakan tempat ibadah nyaman.
sumber: www.suaranews.com
Indonesia ada di posisi enam untuk destinasi wisata muslim dunia pada Indeks Perjalanan Muslim Global MasterCard-Crescent Rating 2015. Peringkat pertama hingga ke lima berturut-turut ditempati Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar. Indeks Perjalanan Muslim Global MasterCard-Crescent Rating menilai berdasarkan berbagai kriteria termasuk kecocokan sebagai destinasi liburan keluarga, tingkat layanan dan fasilitas yang disediakan, pilihan akomodasi, inisiatif pemasaran serta kedatangan pengunjung. Kelebihan wisata Indonesia adalah sumber daya alam yang sangat kaya dan lebih bagus dari Singapura dan Malaysia.  Hanya saja belum dikemas dan di-branding. Wisata syariah di Indonesia juga perlu meningkatkan sumber daya manusia di industri pariwisata juga harus disiapkan supaya bisa mengerti dan memahami seluk beluk wisata muslim misalnya seorang tour planner harus bisa mengatur jadwal wisata muslim dengan baik, misalnya memandu jadwal shalat,  memilih tempat shalat yang nyaman dan restoran halal. Selain itu objek wisata dan infrastruktur pendukung wisata syariah seperti mushola juga harus dipersiapkan dengan baik.   
Obyek wisata syariah harus memiliki akomodasi penginapan yang sesuai dengan standar syari’ah melalui sertifikat dari Dewan Syari’ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia ( DSN-MUI). Namun mengingat saat ini masih sedikit sekali hotel yang mendapat sertifikat dari DSN-MUI maka paling tidak hotel atau penginapan yang tersedia harus memenuhi hal-hal berikut:

  1. Tersedia fasilitas yang layak untuk bersuci
  2. Tersedia fasilitas yang memudahkan untuk beribadah
  3. Tersedia makanan dan minuman halal
  4. Fasilitas dan suasana yang aman, nyama dan kondusif untuk keluarga dan bisnis.
  5. Terjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan.
Dikutip dalam mysharing.co perekonomian negara-negara mayoritas Islam yang semakin meningkat membuat daya beli masyarakatnya pun turut terdongkrak, sehingga membuatnya menjadi pasar yang potensial. Untuk menangkap potensi tersebut, pemerintah harus menyiapkan standarisasi pada empat sektor fokus wisata syariah, yaitu hotel, restoran, agen perjalanan dan spa.
Seluruh restoran dan penyedia makanan-minuman di objek wisata syariah harus terjamin kehalalan makanan yang disajikannya, sejak dari bahan baku hingga proses penyediaan bahan baku dan proses memasaknya. Cara yang paling baik adalah restoran, kafe maupun jasa boga tersebut sudah mendapatkan sertifikat halal dari LP POM MUI. Kalau cara tersebut belum dapat dilakukakan mengingat berbagai kendala maka minimal hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

  1. Terjamin kehalalan makanan-minuman dengan sertifikat Halal MUI
  2. Ada jaminan Halal dari MUI setempat, tokoh muslim atau pihak terpercaya, dengan memenuhi kebutuhan yang detetapkan
  3. Terjaga lingkungan sehat dan bersih
Fasilitas spa dan sejenisnya bila hendak melayani wisatawan dengan konsep wisata syariah ini, antara lain:

  1. Terapis pria untuk pelanggan pria dan terapis wanita untuk pelanggan wanita.
  2. Tidak mengandung unsure pornoaksi dan pornografi
  3. Menggunakan bahan yang halal
  4. Tersedia sarana yang memudahkan untuk beribadah.
Biro Perjalanan Wisata Syariah berperan penting dalam penerapan prinsip syariah di dunia wisata, karena berbagai aturan dan jenis layanan syariah yang diterapkan oleh agen atau biro wisata maka seorang guide atau tour planner haruslah seorang muslim atau muslimah. Disamping itu ia harus memenuhi syarat berikut:

  1. Memahami dan melaksanakan nilai-nilai syariah dalam menjalankan tugas.
  2. Berahlak, ramah, jujur dan bertanggungjawab.
  3. Berpenampilan sopan nilai dan etika islam.
  4. Memiliki kompetensi kerja.
sumber: mysharing.co
Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan 13 provinsi sebagai destinasi wisata syariah, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Penetapan destinasi syariah ini penting karena pariwisata syariah bukan hanya berupa daya tarik objek wisata religi atau tempat wisata ziarah semata, tetapi harus ada fasilitas pendukung, seperti hotel, restoran, spa maupun fasilitas lainnya yang memenuhi standar syariah Islam. Sembilan destinasi wisata syariah seperti yang dikutip dalam mysharing.co dinilai dari hasil kajian berdasarkan kesiapan sumber daya manusia (SDM), budaya masyarakat setempat, serta fasilitas wisata yang tersedia, seperti hotel, restoran, objek wisata dan daya tarik wisata lainnya antara lain: 
  1. Aceh, Tanah Serambi Mekkah
  2. Jelajahi Lampung Dari Krakatau Sampai Kerajaan Sekala Brak
  3. Menelusuri Peninggalan Kerajaan Siak di Riau
  4. Mengenal Lebih Dekat Wisata Syariah Minangkabau
  5. Berwisata Religi ke Banten
  6. Menyusuri Wisata Syariah di Kota Jakarta
  7. Menelisik Keragaman Budaya Sunda
  8. Susuri Sejarah Penuh Warna di Jawa Tengah
  9. Wisata Syariah Sarat Budaya di Yogyakarta
  10. Jelajahi Keindahan Alam dan Indahnya Islam di Jawa Timur
  11. Wisata Religi dan Magisnya Alam di Sulawesi Selatan
  12. Harmoni Wisata Syariah di Bali
  13. Menyusuri Jejak Islam dengan Berwisata Syariah di Lombok
Sources:
http://mysharing.co/wisata-syariah-sebaiknya-ke-mana/
http://travel.kompas.com/read/2014/01/07/1717322/Inilah.9.Destinasi.Wisata.Syariah.di.Indonesia
http://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/travelling/15/01/31/nj1met-inikah-alasan-wisata-syariah-indonesia-kurang-maju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar